Cara membuat manggo stikyrice
Siapa sih yang gatau makanan thailand yang lagi hits ini? Yap, mango sticky rice yang dalam bahasa Thailand nya khao niao mamuang . Makanan ini merupakan salah satu hidangan pencuci mulut yang terkenal dari negeri Gajah Putih, Thailand. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dimasak menggunakan santan dan juga daun pandan kemudian dihidangkan dengan potongan mangga yang sudah matang.
Berbeda dari kebanyakan desserts yang disajikan dingin, mango sticky rice ini justru disajikan dalam keadaan hangat atau di suhu ruangan.Seiring menyebarnya sajian ini kenegeri tetangga dan menjadi cukup populer di beberapa negara Asia termasuk Indonesia, maka tata cara menikmati hidangan ini ikut mengalami perubahan.
Karena sifat mangga yang musiman maka mango sticky rice ini pun tak selalu bisa kita temui sepanjang waktu, bahkan di negara asalnya hidangan ini digolongkan kedalam summer desserts atau hidangan pencuci mulut yang hanya tersedia pada musim panas.
Kita juga bisa membuat mango sticky rice homemade, berikut ini resepnya:
Bahan-bahan:
1. 1 1/2 cangkir ketan putih
2. 2 cangkir air
3. 1 1/2 cangkir santan
4. 1 cangkir gula pasir
5. 1/2 sendok teh garam
6. 3 buah mangga matang yang diiris sesuai selera
7. 1 sendok makan wijen yang disangrai
Untuk sausnya:
1. 1/2 cangkir santan
2. 1 sendok makan gula pasir
3. 1/4 sendok teh garam
4. 1 sendok makan tepung tapioka
Cara membuat:
1. Didihkan ketan dengan air, tutup dan kecilkan apinya. Masak dengan api kecil hingga airnya meresap selama 15-20 menit.
2. Sambil menunggu ketan masak, didihkan terlebih dahulu 1 1/2 cangkir santan, 1 cangkir gula, dan garam dengan panas yang sedang.
3. Setelah mendidih angkat santan dan campurkan dengan ketan yang sudah masak tadi. Aduk hingga rata; tutup dan diamkan selama 1 jam
Untuk membuat sausnya; campur 1/2 cangkir santan dengan gula, garam dan tepung tapioka. Panaskan hingga mendidih.
4. Siapkan ketan bersama irisan mangga yang sudah ditata, setelah itu siramkan dengan saus santan dan taburi dengan wijen yang telah disangrai.
0 komentar: